Wednesday, January 25, 2006

One day in my life

6:30 Mata rasanya sepet. Gara2 rak TV yg baru, aku jadi hilang orientasi, mencari-cari alarm clock kuning IKEA yang ternyata sekarang berubah posisi di rak bawah yang memaksaku untuk bangkit untuk bisa melihatnya. HAH! Kirain sudah 7:30.

Karena sudah terlanjur bangun, akhirnya aku menjalankan ritual kamar mandi. Kadang-kadang aku berpikir “this is life!” saat bertahta di “singgasana” dan menusukkan earphone ipod-ku yang langsung mendentamkan Justin Timberlake (idih, koleksi laguku sudah harus diganti) sambil baca koran. Juga saat mandi dan guyuran air yang lebih panas dari seharusnya memijat punggung dan terima kasih Tuhan, setelah bergulat dengan keinginan mulai mengurangi nafsu shopaholic-ku dan pikiran ‘pelit amat sih buat kesehatan juga’, aku akhirnya membeli sikat punggung bergagang fiber di BodyShop kemarin.

Lalu angin ribut menerpa masuk.

Z, putra semata wayangku, matahari hidupku, pangeran kecilku, menggedor pintu kamar mandi yang terbuat dari kaca es sekuat tangan kecilnya mampu, sambil berteriak memanggil ibunya. Di antara teriakan-teriakan itu kedengaran suara Bibik mencoba meredam amukannya tanpa hasil. Dia selalu menangis bila di saat ia bangun, aku tak ada di sampingnya. Ya, dia masih tidur bersama kami, bayi 3,5 tahunku (berhenti memanggilnya bayi!), biarpun sekarang tinggi badannya sudah tiga perempat tinggiku.

Dengan badan bersalut busa sabun, aku membuka kunci kamar mandi dan menyuruh Angin Ribut-ku masuk. Masih menangis, ia berteriak keras “Ibu nggak boleh mandi!!”

Ok, kalau gelombang something-sonic sudah ada, mungkin Ibu bisa mandi di bawah pancurannya dan itu hanya memakan waktu sepuluh detik.

“Sayang, sebentar ya, Ibu belum gosok gigi.”
“Aku mau pipis.”

07:47 Begitulah. Pagiku yang ceria. Dan aku masih berterima kasih karena Z masih mau memakan sarapannya, dan tidak memuntahkan sisa-sisa mie goring dan wortel dan telur di seprai putih kami. Setelah suamiku D bangun, semuanya jadi tugasnya, karena ia bisa masuk jam sepuluh siang, sementara aku harus berada di kantor jam 7:30.

8:09 : “Cepat, Phoeb, sudah setengah sembilan tuh” suamiku mulai berkicau sambil menyuapi mie goring pada bayiku yang berkelit dari kejaran sendoknya seperti ahli kungfu.
“kalau saja kantorku mulai pukul 9 seperti kantor-kantor normal lainnya, aku tidak akan terlambat setiap hari” keluhku, walaupun dalam hati aku tahu, pasti aku akan memastikan segala hal untuk datang terlambat juga, biarpun kantorku mulainya jam 12 siang.

8:10 Dapat taksi! Blue bird lagi. Sayangnya sopirnya lumayan sinis, menanyakan hal-hal yang membuatmu merasa jadi penumpang terbodoh di dunia. Duh, apakah ini bagian dari PMS yang tetap mengagetkan, bahkan di saat kau tahu kau sedang memakai Nightsafe dua tumpuk dan celana legging di bawah rok kantormu?

8:23 Menaiki tangga ke lantai dua di kantor, di mana mejaku berada, baru melirik arloji. Apakah suamiku sengaja memberikan informasi waktu yang terlalu cepat karena mengetahui kebiasaan telatku?

Ritual pagi hari adalah membuka email (yang kadang memakan separuh harimu dan saat makan siang kau sadar kau belum melakukan apa-apa), lalu menelepon beberapa orang, sesekali berteriak pada agen biro perjalanan (tiket untuk peserta workshop) yang mempersulit sesuatu yang seharusnya mudah (apa mereka ketularan birokrasi pemerintahan ? Berani-beraninya! Padahal ngakunya ISO sekian ribu, mendapat award travel dari organisasi anu lah..)

Sambil menikmati mie goring buatan Bibik dan secangkir teh hangat, aku membaca email-email yang masuk. Salah satunya dari teman kuliahku.

“Gimana, jadi nggak pergi ke kawinan N di kota M hari senin.”
Aku menerima undangan itu seminggu lalu, dan daripada mengingat tanggalnya, aku malah memperhatikan desain kartunya (yah, naluri profesi) Hari senin! Orang macam apa yang mengadakan resepsi di hari Senin??
“Orang Jawa. Pernah dengar weton?”
Aku harus datang ke kawinan N. N bahkan ada waktu perias melukis wajahku dan memasang cat di kuku kakiku. Dia juga mengantarku di detik-detik terakhir masa lajangku saat aku membeli cincin kenang-kenangan untuk kakak sepupuku yang mengurusku sejak kecil. Tapi aku sudah tidak boleh mengambil cuti lagi (minggu lalu aku mengambil cuti panjang supaya bisa menghabiskan waktu dengan Z dan keponakan-keponakanku).
“pokoknya kita naik bis.”
Itu lebih berupa pemberitaan daripada ajakan. Tentu saja mereka tidak berniat mengajakmu, Miss-not-single-not-fun-anymore! Yeah. Kalau aku datang, aku harus memutar otak untuk mencari jalan kabur dari kantor.

10:26 Bossku melangkah ke mejaku dengan langkah-langkah tentaranya yang bahkan tidak akan digoyahkan oleh debt collector sekalipun. Lalu menjatuhkan setumpuk kertas di atas mejaku dan berkata, “Please call Pak S at BPPT and ask for this and that, and have the travel bureau responded yet? No? Could you make a list of invitees for the workshop and give me today?”

Sambil menjepit gagang telepon dengan dagu, aku mengecek koneksi internet yang putus nyambung. Ini benar-benar bisa jadi masalah, terutama saat kau sedang dalam suatu percakapan penting (“apa sih accessories terbaru untuk iBook G4-ku?”) dan menunggu jawaban dari lawan bicaramu (“slide in cover, bisa beli di……”) lalu PET! Dia menghilang…(padahal kenyataannya akulah yang menghilang). Dan kau membanting-banting mouse mu merasa diabaikan, uring-uringan seharian, dan kemudian orang IT dengan santainya berkata, “Koneksinya emang lagi down kok.”

11:30 Bosku berkata begini yang diterjemahkan dalam bahasa “Aku bosan di training, tolong ke bawah dan KELUARKAN AKU DARI SINI!” Jadi aku memprintkan dokumen dan ke bawah lalu mengetuk pintu conference room dan ia muncul dengan wajah ceria. Setelah itu aku makan siang.

12:35 Pujasera sebelah kantor
Siang yang panas karena sepertinya sebentar lagi hujan (mengapa cuaca mendadak jadi panas kalau mau turun hujan?) dan teman-teman makan siangku sibuk membahas acara TV.
I: Extravaganza kayanya bagus juga.. setidaknya mereka gak kayak srimulat yang suka ngelantur dan ngelecehin bintang tamu (cewek)
R : mereka kan pake scenario, srimulat kagak
A : tapi tahukah kalian xtravaganza kan nyontek Saturday night live?
All : iya seh… malah nyontek dari mana2, mulai dari plesetean jadul sampe mr bean
X : tapi demen gue mereka sekarang ada nyanyi2nya..
Entah bagaimana pembicaraan merembet ke serial investigation luar negeri (thank God, bukannya serial investigasi dalam negeri yang berdarah2 itu)
Teman: Eh suka nonton jaktv gak, gue suka tuh ama medical investigation
Gue; ya elah.. ada lagi yah, csi aja gue udah tertidur2 nontonnya
Temen: seru lagi, hebat ya yg nulisnya pasti pinter banget
Gue : ada lagi tim expertnya (sok tau banget)
Temen yg laen : itu kadang kejadiannya terlalu ga mungkin, hanya dengan sejumput rambut di karpet, masak iya karpetnya gak pernah di bersihkan
Temen : eh, tapi itu mungkin lagi! Pernah gue liat di fbi file, jadi ini kejadian beneran nih, hanya dengan bukti-bukti forensic aja mereka menemukan orang yang menculik anak yang…
Saat perut mencerna betul-betul bukan saat yang baik untuk berdebat dengan R, karenanya biarkanlah dia mendapatkan yang dia mau. Aku manggut-manggut tanpa memahami keseluruhan kata-kata yang diucapkannya.

14:00 Boss : “Pak S screwed up the invitation! Why did they put this and that instead of that?”
Bagaimana aku bisa membaca pikiran seseorang yang belum pernah kutemui dan berada sekian kilometer dari tempatku berada? Mungkin karena kami satu bangsa, bosku beranggapan aku bisa melakukannya.
Aku : Should I call him and make him hold the invitations?
Boss : No, that would upsest him.. we don’t wanna do that
I thought you do…
Aku : Then I just tell him if he could corrected the rest..
Pak S menelepon. Dan cukup shock ketika diberitahukan ada kesalahan. Aku membiarkan bosku mengatakan sendiri apa yang ia mau.

15:17 Baru menyadari ternyata arlojiku memang super telat (setengah jam lebih lambat!!!) Argl…. Jadi pagi tadi saat aku mengatakan selamat pagi dengan cengiran ‘aku-cuma-terlambat-lima-belas-menit-kok’, pelototan-pelototan itu artinya ‘baru datang jam seginiiiiii???’

16:21 sebentar lagi pulang!! Setidaknya seharusnya aku boleh pulang. Tapi tadi pagi aku dating jam sembilan kurang seperempat… jadi…
Mungkin sekarang waktunya Quality Browsing.